Kota Wali, Kota Toleransi Yang Ternodai
Oleh: Dedi Supriadi MPd
Dalam catatan sejarah Kota Cirebon 500 tahun lalu adalah sebuah kota yang memiliki peradaban dengan berbagai ragam kebudayaan baik dari China, Arab, India, jawa dan Sunda, Sebuah kota yang damai yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan serta Toleransi umat beragama,pada waktu itu dipimpin oleh Syech Syarief Hidayatullah (Sunan Gunung Djati, dengan prinsip “Lakum Diiynukum Walliyadiin” (bagimu agamamu, bagiku agamaku).
Alhamdulillah masyarakat Cirebon dari waktu kewaktu selalu menjaga amanat serta pesan dari leluhurnya yaitu agar senan tiasa selalu menjaga kerukunan umat beragama menjunjung tinggi toleransi sebelum terjadinya tragedy bom di Mapolresta Cirebon.
Namun pada hari jumaat dikala umat Islam menjalankan Ibadah sholat jumat tepatnya tgl 15 april 2011 jam 12.15 terjadilah tragedy yang memilukan dan memalukan! Kini Kota Wali, kota Cirebon yang damai kota dengan beragam budaya ternoda oleh tindakan seseorang yang menyimpang dari ajaran agama kemudian pembenaran tindakanya meng-atasnamakan Agama Astagfirullah! Agama manapun tidak membenarkan perbuatan terkutuk itu terlebih –lebih Islam kedengaranya aneh bila ada "ajaran" Muslim membunuh muslim! Astagfirullah.
Gambar Pelaku Teror Bom Bunuh Diri. Astagfirullah!
Pendapat yang sama dilontarkan oleh amir Jamaah Anshorut Tauhid di
JAKARTA – Terdakwa dalam kasus terorisme mengutuk keras pemboman di Masjid Addzikra, Kompleks Mapolresta Cirtebon, Jumat (15/4). Sosok yang dituduh polisi sebagai biang rencana aksi terorisme di Indonesia itu menyebut aksi bom di tengah ibadah utama umat Islam itu merupakan perbuatan tercela yang tidak dapat dibenarkan. Bahkan menurut Abu Bakar Baasyir pelakunya sama dengan Kafir!
"Orang shalat dibom itu apa maunya, untuk apa itu? Kafir itu. Siapa pun, dia bilang kalau ngebom di masjid itu ga boleh. Itu kafir itu, itu salah," ujar Ba’asyir di Mabes Polri Jumat(15/4)sore.
Lebih lanjut amir Jamaah Anshorut Tauhid itu menuding ada upaya adu domba antara umat Islam dengan umat agama lainnya dengan aksi pemboman di masjid itu."Ngadu domba barangkali(tujuannya),"tambahnya.
Pendapat senada juga dilontarkan anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan. Menurutnya, aksi tersebut jelas bukan dilakukan oleh umat Islam. Sebab,aksi bom bunuh diri itu justru mendeskreditkan Islam.
"Tidak ada tempat bagi orang Islam yang melukai saudaranya di tempat ibadahnya. Tindakan itu jelas bukan tindakan Islam. Jelas tindakan yang mendiskreditkan, menyudutkan Islam,’’ tambahnya.
Islam lahir bukan dari kekerasan tetapi Islam lahir dari” keseimbangan antara Zikir dan Fikir” hanya orang sinting saja yang tega membunuh saudaranya!! Islam merupakan Rahmatan lil alamin, Agama yang menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ini dapat dilihat serta dibaca dalam surat Alkaffirun ayat ke-6! “Lakum Diynukum Waliyadiin” ALLAHU AKBAR!!! untuk saat ini masyarakat cirebon merasa tertekan tidak aman, cemas dan kkawatir mengingat dua kali mengalami teror Bom yang pertama di masjid sang cipta rasa atau yang lebih dikenal dengan masjid agung kasepuhan dan kedua bom meledak dikantor Mapolresta, Semoga dengan peristiwa ini pihak kepolisian tidak lengah lagi dan lebih giat lagi menjaga keamanan Kota wali tercinta, dan masyarakatpun merasa terayomi/terlindungi...amiin
tulisannya mudah-mudahan mebawa manfaat bagi saya yg membaca khususnya dan umumnya masyarakat cirebon ,tetap waspada dan bersatu ,bekerja sama dengan pihak terkait(kepolisian),jangan takut, panik masayarakt cirebon beraktifitas seperti biasa, From Me D.Supriyatno S.PdI Sekretaris majelis DPC SPI(Serikat Petani Indonesia) Kab.cirebon
BalasHapus